Seringkali orang
tua mengeluh tentang masalah belajar anaknya. Di satu sisi orang tua
mengharapkan anaknya mengalami proses belajar dan sukses dalam akademis, namun
di sisi lain mengalami frustrasi bagaimana memotivasi anak memiliki kegemaran
belajar bukan karena dia diharuskan belajar.
Orang tua sangat
memiliki peran penting dalam membangun semangat belajar anak. Pendampingan diperlukan
selama anak masih bergantung pada peran serta orang tua. Dalam pendampingan,
hubungan yang baik antara orang tua dan anak akan memudahkan komunikasi.
Berikut adalah prinsip-prinsip dalam
menumbuhkan
semangat belajar pada anak. Teladan orang tua dalam memandang perlunya belajar.
Sebelum membicarakan tentang minat anak itu sendiri, perlu menjadi perhatian
orang tua adalah pentingnya memberikan teladan belajar di rumah. Jangan sampai
sebagai orang tua menyuruh bahkan memarahi anak untuk belajar sementara orang
tua malah nonton TV atau melakukan hal-hal lainnya yang membuat anak
berpendapat belajar adalah hal yang sangat membosankan. Orang tua perlu
memberikan contoh ‘belajar’ dalam kehidupan sehari-hari sehingga belajar
bukan menjadi
beban bagi anak-anak tetapi menjadi gaya hidup. Selain itu menjadi orang tua
yang gemar membaca akan membawa teladan bagi anak-anaknya. Jika orang tua suka
membaca dan belajar, maka anak akan lebih mudah untuk menirunya.
Ciptakan suasana
belajar yang nyaman bagi anak. Misalnya, orang tua ikut duduk dan mendampingi
anak belajar di sebelah mejanya, atau sekadar menanyakan bagaimana dia menyelesaikan
tugas sekolah sepanjang hari itu. Buatlah belajar menjadi proses yang menyenangkan.
Tidak perlu banyak marah dan tekanan. Selain itu orang tua perlu memahami karakteristik
belajar anak. Apakah si anak auditor learning,
visual learning atau
kinesthetic learning. Hal ini perlu
dipahami agar tidak salah menciptakan gaya belajar yang efektif untuk anak.
Jangan takut untuk menanyakan kepada anak bagaimana dia memilih cara belajar
yang nyaman. Yang terpenting, sebagian anak-anak sangat suka belajar dari orang
tua dengan proses informal: berdiskusi, suasana humor, saat makan, atau
rekreasi bersama.
Beritahukan kepada anak tujuan mereka belajar. Banyak anak
sebenarnya pandai, namun lingkungan kurang menantang dia untuk berusaha.
Beberapa anak sudah puas dengan nilainya dan enggan berusaha lebih. Karena itu,
orang tua dan guru perlu bekerja sama untuk mendorong anak menemukan tujuan
belajar atau cita-cita hidupnya. Anak perlu mengerti hubungan antara sekolah
dan bekerja. Oleh karena itu, orang tua perlu meluangkan waktu untuk
mendiskusikan cita-cita anak dan bagaimana mereka bisa meraihnya. Tanamkan
dalam pikiran mereka bahwa salah satu cara untuk menjadi orang yang berhasil
mencapai citacita adalah dengan rajin belajar dan sekolah. Ini penting
dilakukan ketika anak menginjak masa remaja awal.Berikan padanya ide yang
menyangkut pendalaman hobi atau pekerjaan yang ingin ditekuninya kelak. Jika memungkinkan,
ajaklah mereka ke kantor atau mengerjakan beberapa pekerjaan ringan di waktu
libur. Secara berkala, evaluasi anak dan jangan segan mengubah atau membuat
target baru. Kalau perlu catat dan
tempelkan di dinding ruang
belajarnya.
Kembangkan kecerdasan anak dengan mempelajari hal-hal lain selain
pelajaran sekolah. Belajar, sebenarnya tidak sekadar mengulang pelajaran di
sekolah, namun belajar adalah hal yang sebaiknya tetap dilakukan. Orang tua
perlu memperhatikan pelajaran apa yang paling disukai dan tidak ia sukai. Jika
anakanak Anda bisa mengikuti pelajaran sekolah dengan baik, ajaklah mereka
untuk mempelajari hal lain selain pelajaran sekolah. Jika Anda sudah mengetahui
bakat anak sejak dini, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengembangkan
kecerdasan majemuknya (multiple intelligences) saat anak masuk sekolah formal. Ketika
memasuki usia remaja, beberapa anak biasanya mengalami kemunduran dalam
semangat belajar. Ini gejala yang normal, karena pikiran mereka sudah mulai
bercabang. Mereka mulai tertarik untuk memikirkan teman sebaya (peer group),
diri sendiri, hobi, keluarga (orang tua dan saudara), pelajaran, dan sebagainya.
Daripada memarahi mereka, lebih baik Anda membangun hubungan yang lebih baik
dan menumbuhkan rasa percaya dalam diri mereka kepada Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar