Senin, 23 November 2015

Contoh Analisis Jabatan (Anjab) Guru PAI SD

Sesuai Kep.Menpan No KEP/61/M.PAN/6/2004 mendefinisikan analisis jabatan adalah proses, metode dan teknik untuk memperoleh data jabatan yang diolah menjadi informasi jabatan dan disajikan untuk kepentingan program kepegawaian serta umpan balik bagi organisasi dan tatalaksana   

Analisis jabatan atau Job analysis sering dianggap sebagai pondasi dasar dari sebuah sistem sumber daya manusia dalam organisasi.Restrukturisasi, inisiatif perbaikan kualitas, perencanaan SDM,desain jabatan,pelatihan, pengembangan karier, sistem penilaian kerjaitu semua selalu didasarkan diri pada hasil dari analisis jabatan

Untuk Download Contohnya Silahkan Klik Pada tautan dibawah ini

Contoh Analisis Jabatan (Analisis Jabatan) Guru PAI SD

Contoh Analisis Jabatan (Anjab) Penjaga SD



Sesuai Kep.Menpan No KEP/61/M.PAN/6/2004 mendefinisikan analisis jabatan adalah proses, metode dan teknik untuk memperoleh data jabatan yang diolah menjadi informasi jabatan dan disajikan untuk kepentingan program kepegawaian serta umpan balik bagi organisasi dan tatalaksana   

Analisis jabatan atau Job analysis sering dianggap sebagai pondasi dasar dari sebuah sistem sumber daya manusia dalam organisasi.Restrukturisasi, inisiatif perbaikan kualitas, perencanaan SDM,desain jabatan,pelatihan, pengembangan karier, sistem penilaian kerjaitu semua selalu didasarkan diri pada hasil dari analisis jabatan

Untuk download contohnya silahkan klik pada tautan dibawah ini
Cotoh Analisis Jabatan (Anjab) Penjaga SD

Minggu, 05 Januari 2014

RANAH PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTORIK



RANAH PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTORIK

PENDAHULUAN

Penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak. Dengan kata lain, penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengtahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

Salah satu prinsip dasar yang harus senantiasa diperhatikan dan dipegangi dalam rangka evaluasi hasil belajar adalah prinsip kebulatan, dengan prinsip evaluator dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar dituntut untuk mengevaluasi secara menyeluruh terhadap peserta didik, baik dari segi pemahamannya terhadap materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan (aspek kognitif), maupun dari segi penghayatan (aspek afektif), dan pengamalannya (aspek psikomotor).

Ketiga aspek atau ranah kejiwaan itu erat sekali dan bahkan tidak mungkin dapat dilepaskan dari kegiatan atau proses evaluasi hasil belajar. Benjamin S. Bloom dan kawan-kawannya itu berpendapat bahwa pengelompokkan tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada tiga jenis domain (daerah binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta didik, yaitu:

a)    Ranah proses berfikir (cognitive domain)

b)    Ranah nilai atau sikap (affective domain)

c)    Ranah keterampilan (psychomotor domain)

Dalam konteks evaluasi hasil belajar, maka ketiga domain atau ranah itulah yang harus dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan evaluasi hasil belajar. Sasaran kegiatan evaluasi hasil belajar adalah:

1)    Apakah peserta didik sudah dapat memahami semua bahan atau materi pelajaran yang telah diberikan pada mereka?

2)    Apakah peserta didik sudah dapat menghayatinya?

3)    Apakah materi pelajaran yang telah diberikan itu sudah dapat diamalkan secara kongkret dalam praktek atau dalam kehidupannya sehari-hari?

Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.
[-] Save