Rabu, 18 Desember 2013

GURU PROFESIONAL

GURU PROFESIONAL

Berikut beberapa ciri guru yang profesional yang mungkin dapat menjadi patoan bagi anda para guru untuk mengembagkan diri sehingga benar-benar profesional. Sehingga tidak dianggap hanya profesional dalam hal tunjangan saja. 

1. Selalu punya energi untuk siswanya 
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.

2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.

3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.

4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.

5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua 
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.

6. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya 
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.

7. Pengetahuan tentang Kurikulum 
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.

8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan 
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.

9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.


10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa 
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.

Minggu, 17 November 2013

MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR ANAK

Seringkali orang tua mengeluh tentang masalah belajar anaknya. Di satu sisi orang tua mengharapkan anaknya mengalami proses belajar dan sukses dalam akademis, namun di sisi lain mengalami frustrasi bagaimana memotivasi anak memiliki kegemaran belajar bukan karena dia diharuskan belajar.

Orang tua sangat memiliki peran penting dalam membangun semangat belajar anak. Pendampingan diperlukan selama anak masih bergantung pada peran serta orang tua. Dalam pendampingan, hubungan yang baik antara orang tua dan anak akan memudahkan komunikasi. Berikut adalah prinsip-prinsip dalam

menumbuhkan semangat belajar pada anak. Teladan orang tua dalam memandang perlunya belajar. Sebelum membicarakan tentang minat anak itu sendiri, perlu menjadi perhatian orang tua adalah pentingnya memberikan teladan belajar di rumah. Jangan sampai sebagai orang tua menyuruh bahkan memarahi anak untuk belajar sementara orang tua malah nonton TV atau melakukan hal-hal lainnya yang membuat anak berpendapat belajar adalah hal yang sangat membosankan. Orang tua perlu memberikan contoh ‘belajar’ dalam kehidupan sehari-hari sehingga belajar
bukan menjadi beban bagi anak-anak tetapi menjadi gaya hidup. Selain itu menjadi orang tua yang gemar membaca akan membawa teladan bagi anak-anaknya. Jika orang tua suka membaca dan belajar, maka anak akan lebih mudah untuk menirunya.

Ciptakan suasana belajar yang nyaman bagi anak. Misalnya, orang tua ikut duduk dan mendampingi anak belajar di sebelah mejanya, atau sekadar menanyakan bagaimana dia menyelesaikan tugas sekolah sepanjang hari itu. Buatlah belajar menjadi proses yang menyenangkan. Tidak perlu banyak marah dan tekanan. Selain itu orang tua perlu memahami karakteristik belajar anak. Apakah si anak auditor learning, visual learning atau kinesthetic learning. Hal ini perlu dipahami agar tidak salah menciptakan gaya belajar yang efektif untuk anak. Jangan takut untuk menanyakan kepada anak bagaimana dia memilih cara belajar yang nyaman. Yang terpenting, sebagian anak-anak sangat suka belajar dari orang tua dengan proses informal: berdiskusi, suasana humor, saat makan, atau rekreasi bersama.

Beritahukan kepada anak tujuan mereka belajar. Banyak anak sebenarnya pandai, namun lingkungan kurang menantang dia untuk berusaha. Beberapa anak sudah puas dengan nilainya dan enggan berusaha lebih. Karena itu, orang tua dan guru perlu bekerja sama untuk mendorong anak menemukan tujuan belajar atau cita-cita hidupnya. Anak perlu mengerti hubungan antara sekolah dan bekerja. Oleh karena itu, orang tua perlu meluangkan waktu untuk mendiskusikan cita-cita anak dan bagaimana mereka bisa meraihnya. Tanamkan dalam pikiran mereka bahwa salah satu cara untuk menjadi orang yang berhasil mencapai citacita adalah dengan rajin belajar dan sekolah. Ini penting dilakukan ketika anak menginjak masa remaja awal.Berikan padanya ide yang menyangkut pendalaman hobi atau pekerjaan yang ingin ditekuninya kelak. Jika memungkinkan, ajaklah mereka ke kantor atau mengerjakan beberapa pekerjaan ringan di waktu libur. Secara berkala, evaluasi anak dan jangan segan mengubah atau membuat target baru. Kalau perlu catat dan

tempelkan di dinding ruang belajarnya. 

Kembangkan kecerdasan anak dengan mempelajari hal-hal lain selain pelajaran sekolah. Belajar, sebenarnya tidak sekadar mengulang pelajaran di sekolah, namun belajar adalah hal yang sebaiknya tetap dilakukan. Orang tua perlu memperhatikan pelajaran apa yang paling disukai dan tidak ia sukai. Jika anakanak Anda bisa mengikuti pelajaran sekolah dengan baik, ajaklah mereka untuk mempelajari hal lain selain pelajaran sekolah. Jika Anda sudah mengetahui bakat anak sejak dini, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengembangkan kecerdasan majemuknya (multiple intelligences) saat anak masuk sekolah formal. Ketika memasuki usia remaja, beberapa anak biasanya mengalami kemunduran dalam semangat belajar. Ini gejala yang normal, karena pikiran mereka sudah mulai bercabang. Mereka mulai tertarik untuk memikirkan teman sebaya (peer group), diri sendiri, hobi, keluarga (orang tua dan saudara), pelajaran, dan sebagainya. Daripada memarahi mereka, lebih baik Anda membangun hubungan yang lebih baik dan menumbuhkan rasa percaya dalam diri mereka kepada Anda.

PEDOMAN PENULISAN TESIS PROGRAM PASCASARJANA

PEDOMAN PENULISAN TESIS
PROGRAM PASCASARJANA

 

A. KETENTUAN UMUM


Yang dimaksud dengan Tesis adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa dalam rangka menyelesaikan jenjang studi program strata dua (S-2).
1.  Penyusunan Tesis dibimbing oleh sekurang-kurangnya seorang dosen pembimbing yang memenuhi syarat sesuai peraturan yang berlaku.
2.  Pendapat penulis yang tertuang dalam Tesis harus didukung oleh data dan fakta yang obyektif, baik berdasarkan penelitian lapangan maupun kepustakaan.
3.  Naskah Tesis ditulis dengan bahasa Indonesia, bahasa Arab, atau Inggris.
4.  Tesis ditulis sesuai dengan bidang keilmuan yang ditekuni atau sesuai dengan Konsentrasi yang ada.
5.  Naskah Tesis minimal 100 halaman bagi yang menggunakan bahasa Indonesia, sedang bagi yang menggunakan bahasa Arab atau Inggris minimal 80 halaman.

 

B. PROPOSAL DAN BIMBINGAN TESIS

1. Pemrograman

Penulisan Tesis boleh diprogram oleh mahasiswa yang telah menempuh satuan kredit semester minimal 12 SKS, telah mengikuti matakuliah alat analisis (Pendekatan Kajian Islam, Filsafat Ilmu, dan Metode Penelitian).

2. Pengajuan Proposal

a.  Mahasiswa yang telah memenuhi syarat dapat mengajukan  proposal tesis, selanjutnya  mengkonsultasikan judul dan permasalahannya kepada dosen pembimbing.
b.  Proposal tersebut selanjutnya diseminarkan bersama dosen pembimbing dan mahasiswa yang lain.
c.  Jika dosen pembimbing keberatan terhadap judul dan masalahnya atau perubahan-perubahan dari hasil seminar, pembimbing diperbolehkan memberi jalan keluar atas masalah yang dimaksud.
d.  Bersama dosen pembimbing, mahasiswa menyusun jadwal (time schedule) bimbingan yang konkret, sehingga masa penyelesaian penulisan dapat diprogramkan.
e.  Setelah naskah Tesis siap untuk diujikan, dosen pembimbing menandatangani halaman persetujuan yang menyatakan bahwa Tesis yang disusun oleh mahasiswa yang dibimbingnya telah diperiksa dan dinyatakan layak untuk diujikan.
f.   Dengan persetujuan dari dosen pembimbing, mahasiswa mendaftar ke Program Pascasarjana UNIVERSITAS.............., melalui Bagian Akademik, untuk mengikuti ujian dengan syarat telah menyelesaikan administrasi keuangan dan syarat-syarat lain yang telah ditentukan.

3. Isi Proposal

a. Bagian Awal

1)  Halaman Judul
Halaman judul memuat: judul, maksud proposal, nama dan nomor induk mahasiswa, instansi yang dituju, dan waktu pengajuan (lihat Lampiran:1).
a)   Judul penelitian dibuat secara singkat, jelas, dan menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti, serta tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam.
b)   Maksud proposal penelitian ialah untuk menyusun Tesis dalam memperoleh gelar Magister............. , Universitas ...........
c)   Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, digarisbawahi, tidak boleh disingkat, dan tanpa derajat kesarjanaan. Di bawah nama dicantumkan nomor induk mahaiswa.
d)   Instansi yang dituju ialah Program Pascasarjana Magister ..........Universitas ..................
e)   Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah Universitas ..................
2)  Halaman persetujuan
Halaman persetujuan memuat pernyataan dari pembimbing lengkap dengan tanggal dan tanda tangan, dengan diketahui oleh Direktur bahwa proposal mahasiswa yang bersangkutan telah siap untuk dioperasionalkan (lihat lampiran 2).

b.   Bagian Utama

Bagian utama proposal penelitian memuat: latar belakang masalah, perumusan masalah/fokus, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, out line, dan daftar kepustakaan sementara.
1) Latar belakang masalah
Latar belakang masalah mengungkapkan permasalahan yang menarik dan melandasi munculnya penelitian, sehingga penelitian penting dilakukan. Latar belakang hendaknya disusun secara singkat dan mencakup seluruh masalah yang akan dibahas oleh mahasiswa. Masalah-masalah tersebut bersumber dari pengalaman di lingkungan pekerjaan peneliti, deduksi dari suatu teori, laporan penelitian, kebijakan pemerintah, lembaga atau organisasi.
2) Rumusan masalah / fokus penelitian
Rumusan masalah/fokus penelitian harus disusun secara singkat, jelas, tegas, spesifik dan operasional yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan.
3) Tujuan penelitian
Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu pada masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.
4) Kegunaan hasil penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan kontribusi apa yang akan diberikan setelah selesai penelitiannya. Kegunaan dapat berupa kegunaan secara ilmiah (teori) dan kegunaan praktis seperti kegunaan bagi penulis, instansi dan masyarakat secara keseluruhan. Kegunaan penelitian ini harus riil, sesuai dengan kenyataan dan tidak mengada-ada.
5) Penegasan Istilah
Istilah-istilah yang perlu ditegaskan dalam bagian ini adalah istilah yang mengandung interpretasi yang beragam. Istilah harus ditegaskan secara konseptual dan secara operasional. Istilah yang ditegaskan adalah istilah yang mengarah ke variabel penelitian, mendukung variabel dan diakhiri dengan istilah secara keseluruhan pengertian judul yang dimaksudkan oleh peneliti.
6) Metode Penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan cara yang akan dilakukan dalam penelitian Tesis, yang meliputi: jenis penelitian, variabel penelitian, populasi bagi penelitian kuantitatif, sample dan sampling (penelitian lapangan), sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data, dan teknik keabsahan data.
7) Out Line
Pada bagian ini peneliti mengetengahkan hal-hal pokok yang akan dibahas dalam Tesis, sehingga pokok-pokok bahasan dapat diketahui dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.
8) Daftar kepustakaan sementara
Daftar kepustakaan sementara berupa literatur yang akan digunakan sebagai referensi pokok.

C. ORGANISASI TESIS

Yang dimaksud dengan organisasi Tesis adalah cara menempatkan unsur-unsur Tesis dan urutan-urutannya sehingga merupakan satu kesatuan karya ilmiah yang tersusun secara sistematis dan logis. Tesis terdiri atas tiga bagian: bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir.

1. Bagian Awal

Bagian awal mencakup halaman sampul, halaman judul, persetujuan, pengesahan, pernyataan keaslian, motto (jika ada), persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (jika ada), daftar gambar (jika ada), daftar lambang dan singkatan (jika ada), daftar lampiran, pedoman transliterasi Arab-Latin (jika ada) dan abstrak.
a. Halaman Sampul
Halaman sampul memuat: judul Tesis, maksud Tesis, lambang Program Pascasarjana Universitas ..............., nama dan nomor induk mahasiswa, instansi yang dituju dan waktu penyelesaian (lihat Lampiran:3).
1) Judul Tesis dibuat secara singkat, jelas, dan menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam.
2) Maksud Tesis ialah untuk menyusun Tesis dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan menempuh Sarjana Strata dua (S-2) Magister .................. Universitas ...............
3) Lambang Pascasarjana Universitas ................................ berbentuk segi 5 dengan diameter sekitar 5,5 cm.
4) Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, digarisbawahi, tidak boleh disingkat dan tanpa derajat kesarjanaan. Di bawah nama dicantumkan nomor induk mahaiswa.
5) Instansi yang dituju ialah Program Pacasarjana-Magister .................. Universitas ...............
6) Waktu penyelesaian Tesis ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah Program Pascasarjana Universitas ...............
b. Halaman Judul
Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul, tetapi diketik di atas kertas HVS putih.
c. Persetujuan
Halaman persetujuan pembimbing memuat pernyataan pembimbing Tesis lengkap dengan tanggal dan tanda tangan, bahwa naskah Tesis mahasiswa yang bersangkutan telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan (lihat lampiran 4).
d. Pengesahan
Halaman pengesahan memuat pernyataan dari Dewan Penguji Tesis lengkap dengan tanggal dan tanda tangan dengan diketahui oleh Direktur, bahwa Tesis mahasiswa yang bersangkutan telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Tesis (lihat lampiran 5).
e. Pernyataan Keaslian
Pernyataan keaslian adalah pernyataan penulis Tesis bahwa benar-benar Tesis tersebut bukan merupakan duplikasi sebagian atau seluruhnya dari tulisan lain (lihat lampiran 7).
f. Motto
Motto adalah kalimat singkat yang memuat  nilai-nilai filosofis yang diyakini oleh penulis, yang mencerminkan judul dan isi Tesis.
g. Persembahan
Persembahan ditujukan kepada personil atau lembaga yang dianggap oleh penulis memberikan kontribusi dalam kehidupan sehingga berhasil dalam studinya.
h. Kata pengantar
Kata pengantar berisi rasa syukur dan terima kasih kepada orang-orang, lembaga, organisasi dan/atau pihak-pihak lain atas selesainya penyusunan Tesis, ucapan terima kasih ditulis sesudah rasa syukur kepada Allah swt. Kata pengantar ditulis tanpa menggunakan kata salam dan ditandatangani oleh penulis.
i.  Daftar isi
Daftar isi memuat judul bab, judul sub-sub bab dan judul anak sub-bab yang disertai nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks.
j.  Daftar tabel
Jika dalam Tesis terdapat lebih dari 5 tabel, maka perlu dibuat daftar tabel. Daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel serta nomor halaman untuk setiap tabel.
k. Daftar gambar
Pada daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks.
l.  Daftar lambang dan singkatan
Jika dalam Tesis banyak digunakan tanda-tanda yang mempunyai makna essensial, seperti singkatan atau lambang-lambang dalam matematika, ilmu eksakta dan teknik, maka perlu ada daftar mengenai lambang-lambang dan singkatan-singkatan tersebut.
m.  Daftar lampiran
Pada daftar lampiran dicantumkan nomor lampiran, judul lampiran dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks.
n. Daftar Transliterasi
Dafar Translitasi memuat transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam penyusunan Tesis.
o. Abstrak
Abstrak memuat uraian singkat yang dibahas dalam Tesis, meliputi latar belakang, perumusan masalah/fokus, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil yang diperoleh. Isi abstrak tidak boleh lebih dari dua halaman. Abstrak dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing (Arab/Inggris) serta diketik satu spasi.

2. Bagian Utama

Bagian utama Tesis memuat: pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, laporan hasil penelitian dan penutup.
a.  Pendahuluan Tesis memuat: latar belakang masalah, perumusan masalah/fokus masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, penegasan istilah, dan sistematika pembahasan.
1)   Latar belakang masalah
Latar belakang masalah mengungkapkan permasalahan yang menarik dan melandasi munculnya penelitian, sehingga penelitian penting dilakukan. Latar belakang hendaknya disusun secara singkat dan mencakup seluruh masalah yang akan dibahas oleh mahasiswa. Masalah-masalah tersebut bersumber dari bahan bacaan, seperti buku, koran, majalah, jurnal atau bisa juga berupa pengamatan dan pengalaman peneliti tentang suatu peristiwa.
2)   Rumusan masalah
Rumusan masalah harus disusun secara singkat, jelas, tegas, spesifik, operasional yang dituangkan dalam bentuk kalimat tanya.
3)   Tujuan penelitian
Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu pada masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.
4)   Kegunaan hasil penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan kontribusi apa yang akan diberikan setelah penelitian selesai. Kegunaan dapat berupa kegunaan secara ilmiah (teori) dan kegunaan praktis seperti kegunaan bagi penulis, instansi dan masyarakat secara keseluruhan. Kegunaan penelitian harus realistis.
5)   Penegasan istilah
Istilah-istilah yang perlu ditegaskan adalah istilah yang mengandung interpretasi yang beragam. Istilah harus ditegaskan secara konseptual dan secara operasional. Istilah yang ditegaskan adalah istilah yang mendukung variabel penelitian dan diakhiri dengan istilah secara keseluruhan pengertian judul yang dimaksudkan oleh peneliti, tidak boleh mengada-ada atau di luar kemungkinan.
6)  Sistematika Pembahasan
Bagian ini peneliti menjelaskan urutan-urutan yang akan dibahas dalam Tesis. Sistematika diungkapkan dalam bentuk diskripsi singkat masing-masing bab.
b. Landasan Teori
1)   Landasan teori (untuk studi empiris yang bersifat eksplanatori) atau kerangka konsepsional (untuk studi empiris yang bersifat diskriptif dan studi teoritis atau normatif) memuat diskripsi tentang masalah yang diteliti berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan secara cermat dan mendalam. Studi tentang tokoh yang tidak dikaitkan dengan variabel lain tidak perlu landasan teori atau kerangka konsepsional.
2)   Teori yang diambil dari sumber-sumber primer adalah lebih diutamakan. Sedangkan teori yang diambil dari sumber-sumber sekunder hanya digunakan manakala tidak dapat diperoleh teori dari sumber-sumber primer dan atau sebagai penguat terhadap teori dari sumber primer.
c.  Metode Penelitian.
    Metode penelitian dimasukkan dalam bab tersendiri apabila penelitian lapangan (field research), apabila penelitian kepustakaan (library research), maka metode penelitian diletakkan pada bab I sebelum sistematika pembahasan. Metode penelitian memuat: jenis penelitian, variabel penelitian, populasi (bagi penelitian kuantitatif), sampel dan sampling, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
d. Laporan Hasil Penelitian. Dalam bab ini peneliti melaporkan hal-hal sebagai berikut: gambaran obyek penelitian, pemaparan data, analisis data, pengujian hipotesis dan interpretasi bagi jenis penelitian eksplanasi.
e.  Penutup
1)   Dalam bab ini berisi dua sub bab, yaitu kesimpulan dan saran. Jika isinya hanya kesimpulan, tanpa saran maka kesimpulan dijadikan judul bab. Dalam hal ini peneliti menyimpulkan hasil penelitian.
2)   Rumusan kesimpulan harus ringkas, jelas, tidak memuat hal-hal baru di luar masalah yang dibahas dan menampakkan konsistensi kaitan antara rumusan masalah, tujuan penelitian, penyajian data dan analisis data.
3)   Isi saran harus sesuai dengan pokok masalah yang dibahas dan harus jelas ditujukan kepada siapa yang pekerjaan atau tangung jawabnya terkait dengan permasalahan yang diteliti. Saran didasarkan pada kesimpulan. Saran dapat ditujukan kepada peneliti lain, jika peneliti menemukan masalah baru yang perlu diteliti lebih lanjut, yang disebut rekomendasi.

3. Bagian Akhir

Bagian akhir Tesis memuat: daftar rujukan, lampiran-lampiran dan biodata.
a.    Daftar rujukan adalah daftar buku yang dikutip dalam badan tulisan yang memuat informasi tentang nama pengarang, judul karangan, tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbitan.
b.    Jumlah literatur yang digunakan dalam penelitian literer minimal 40 buku, sedangkan penelitian lapangan minimal 25 buku. 
c.    Lampiran memuat dokumen-dokumen yang isinya tidak dapat dilepaskan dari bahasan Tesis tetapi tidak mungkin dicantumkan di dalam tubuh karangan.
d.    Biodata penulis memuat data penting tentang diri penulis yang meliputi nama, NIM, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, alamat, pekerjaan, program studi, konsentrasi, dan riwayat pendidikan secara lengkap.

D. TEKNIK PENULISAN

1. Ukuran Kertas
a.    Jenis kertas yang digunakan untuk menulis naskah Tesis adalah HVS 70 gram, warna putih, ukuran A4. Lampiran atau lainnya yang berukuran lebih besar harus dilipat sesuai dengan ukuran A4.
b.    Naskah Tesis hanya ditulis pada satu sisi halaman kertas (tidak bolak-balik).
c.    Naskah Tesis diketik dengan komputer. Tulisan Latin menggunakan huruf (font) Times New Roman ukuran 14 untuk judul halaman sampul dan judul bab, ukuran 12 untuk sub bab, anak sub bab dan naskah karangan, ukuran 11 untuk teks dalam tabel, dan ukuran 10 untuk catatan kaki (foot note). Sedangkan tulisan Arab menggunakan huruf Tradisional Arabic ukuran 18 atau 20.
d.    Margin kiri dan atas area penulisan naskah berjarak 4 cm atau (untuk Tesis bahasa Arab, kanan dan atas) dari pinggir kertas, sedangkan margin kanan dan bawah berjarak 3 cm.
e.    Nomor halaman untuk bagian awal Tesis menggunakan angka Romawi kecil (i,ii,iii dst., untuk Tesis berbahasa arab menggunakan alif, ba’, jiem dst.) diletakkan di bagian tengah bawah halaman pada jarak 2 cm dari margin bawah.
f.    Nomor halaman untuk bagian isi dan bagian akhir Tesis menggunakan angka Arab (1,2,3 dst.) diletakkan di bagian kanan atas (untuk Tesis berbahasa Arab di bagian kiri atas) pada jarak 2 cm dari margin atas, kecuali halaman yang memuat judul bab, nomor halamannya di bagian tengah bawah pada jarak 2 cm dari margin bawah.
2. Ukuran Penulisan
a.    Tulisan dan logo pada sampul luar Tesis ditulis dengan huruf kapital, tata letaknya simetris ukuran hurufnya serasi. Tulisan pada sampul Tesis yang ditulis dengan huruf kapital adalah kalimat judul, kata “Tesis” dan nama tempat. Sedangkan lainnya, hanya huruf awal tiap katanya saja yang ditulis huruf kapital. Semua itu ditulis dengan tata letak secara simetris, ukuran huruf yang serasi dan dengan menggunakan tinta hitam.
b.    Judul dari semua unsur dari bagian awal Tesis, yakni persetujuan pembimbing, pengesahan, pernyataan keaslian, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lambang dan singkatan, daftar lampiran, daftar transliterasi, dan abstrak diketik pada bagian tengah atas halaman dengan menggunakan huruf kapital.
c.    Isi abstrak ditulis dengan pola paragraf biasa dan dengan spasi tunggal.
d.    Isi kata pengantar ditulis dengan pola paragraf biasa dan dengan spasi ganda.
e.    Semua unsur dalam daftar isi ditulis dengan spasi ganda, dengan jarak (antar unsur-unsur itu) dua spasi, kecuali sub bab dan anak sub bab, hanya awal tiap kata yang menggunakan huruf kapital.
f.    Judul-judul tabel pada daftar tabel dan judul-judul gambar pada daftar gambar diberi nomor urut dan ditulis dengan spasi tunggal. Jarak antar judul adalah satu setengah spasi.

3. Lambang Penulisan

a. Kategorisasi bagian isi Tesis menggunakan lambang-lambang sebagai berikut:
1)   Lambang kategorisasi bab menggunakan angka Romawi besar tanpa diakhiri dengan titik.
2)   Lambang kategorisasi sub bab menggunakan huruf alfabet kapital yang diberi titik. Awal kata sub bab menggunakan huruf kapital tanpa titik.
3)   Lambang kategorisasi anak sub bab menggunakan angka Arab yang diakhiri dengan titik.
4)   Kategorisasi untuk pecahan-pecahan berikutnya secara urut menggunakan lambang-lambang: huruf alfabet kecil yang diberi titik, angka Arab yang diakhiri kurung tutup, huruf alfabet kecil yang diakhiri kurung tutup, angka Arab yang diberi dua tanda kurung, dan huruf alfabet kecil yang diberi  dua tanda kurung.
b.    Kata “BAB” ditulis dengan huruf kapital pada bagian tengah atas halaman dengan tata letak yang simetris, tanpa garis bawah, dan tanpa diakhiri dengan titik. Lambang kategori bab ditulis sesudah kata bab dengan jarak satu ketukan.
c.    Huruf awal setiap kata dari judul sub bab ditulis dengan huruf kapital, setiap kata diberi garis bawah atau dicetak tebal dan tanpa diakhiri dengan titik.
d.    Penulisan judul anak sub bab sama dengan penulisan judul sub bab. Lambang kategori sub bab diletakkan pada posisi lurus dengan huruf awal judul sub bab.
e.    Jarak antara kata “BAB” dengan judul bab dua spasi dan antara judul bab dengan judul sub bab adalah 4 spasi. Sedangkan jarak antara akhir teks karangan dengan anak sub bab dan seterusnya adalah tiga spasi.
f.    Teks isi karangan ditulis dengan spasi ganda dan dengan pola rata kiri-kanan (justified).
g.    Baris pertama paragraf ditulis masuk satu sentimeter dari pias kiri karangan.
h.    “Kutipan langsung” yang panjangnya tidak lebih dari tiga baris dimasukkan kedalam paragraf yang ada dan diapit dengan dua tanda petik untuk membedakannya dari yang bukan kutipan.
i.     “Kutipan langsung” yang panjangnya lebih dari tiga baris dijadikan paragraf tersendiri, ditulis dengan spasi tunggal dan tanpa diapit dengan dua tanda petik.
j.     Teks Arab yang dijadikan paragraf tersendiri ditulis dengan jarak dua spasi dari teks sebelumnya dan dari teks sesudahnya.
k.    Teks dalam tabel ditulis dengan spasi tunggal.
4. Warna Sampul
Sampul Tesis untuk program Magister Ilmu Agama Islam berwarna hitam.
5. Penulisan Kutipan
a.    Penulisan kutipan mengacu pada model catatan kaki.
b.    Nomor urut kutipan dan catatan kaki ditulis dengan efek superscript atau lebih tinggi setengah spasi dari baris biasa.
c.    Badan karangan dan catatan kaki dipisah dengan garis pembatas sepanjang 14 karakter dari pias kiri pada jarak 1.5 spasi dari badan karangan.
d.    Jarak antara catatan kaki dengan garis pembatas dan jarak antar catatan-catatan kaki adalah 1,5 spasi.
e.    Catatan kaki ditulis dengan spasi tunggal dan baris pertamanya masuk 1 cm dari pias kiri.
f.    Catatan kaki memuat: nama pengarang, judul buku, (kota terbitan: nama penerbit, tahun terbit), dan halaman.
g.    Nama pengarang ditulis tanpa mencantumkan gelar apapun.
h.    Nama pengarang ditulis lengkap. Nama yang lebih dari tiga kata cukup ditulis dengan kata terakhir nama tersebut.
i.     Jika pengarang terdiri dari dua orang, maka nama keduanya dicantumkan semua. Jika lebih dari dua orang, maka nama yang disebut nama pertama kali saja, atau nama ketuanya saja jika berupa tim, yang dicantumkan dengan diimbuhi kata et al.
j.     Judul karangan ditulis lengkap, termasuk anak judulnya (kalau ada) dengan cetak miring (italic) dengan diberi tanda titik dua.
k.    Karangan yang berupa terjemahan, tesis, atau disertasi, keterangan tentang itu dicantumkan setelah judul karangan. Khusus karangan terjemahan dicantumkan juga nama penerjemahnya.
l.     Karangan yang tidak diterbitkan untuk umum, seperti diktat atau makalah, ditambahkan kata tidak diterbitkan.
m.  Karangan yang dimuat dalam buku kumpulan karangan, majalah atau koran, sesudah judul karangan dicantumkan juga judul kumpulan karangan, nama majalah, atau koran yang memuatnya.
n.    Apabila buku kumpulan karangan tersebut menggunakan editor, maka nama editor itu dicantumkan dengan diimbuhi singkatan ed. di dalam kurung. Apabila editornya lebih dari satu orang, maka yang dicantumkan hanya nama editor yang pertama dengan diimbuhi singkatan eds. di dalam kurung.
o.    Pustaka yang tidak menyebutkan nama pengarang, tetapi menyebutkan lembaga yang menerbitkan, seperti peraturan, perundangan atau lainnya, maka nama lembaga yang menerbitkan dianggap sebagai nama pengarang.
p.    Huruf awal tiap kata dalam catatan kaki ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata depan seperti: “yang, di, ke, dari, daripada, pada, untuk, dengan”, dan semacamnya yang berfungsi sebagai penghubung dan kata ibid.
q.    Unsur-unsur informasi tentang suatu sumber dalam catatan kaki dipisah dengan koma dan tidak ditutup dengan titik.
r.     Apabila terjadi pengulangan pengutipan dari satu sumber secara berturut-turut, maka keterangan untuk sumber yang kedua dan seterusnya dinyatakan dengan kata ibid yang diberi titik, ditambah dengan keterangan nomor halaman jika tempat kutipan tersebut berbeda halaman dengan yang sebelumnya.
s.    Apabila pengulangan pengutipan dari satu sumber terjadi secara tidak berturut-turut (sudah diselingi kutipan dari sumber lain), maka keterangan untuk sumber yang kedua dan seterusnya cukup dinyatakan dengan nama akhir penulis (last name), dua kata dari judul karangan, dan nomor halaman, op. cit., loc., cit. tidak dipergunakan.
6. Daftar Rujukan
a.    Daftar rujukan disusun tanpa nomor urut, serta berdasarkan urutan alfabetik dengan memakai entri nama pengarang.
b.    Cara penulisan; nama pengarang dengan mendahulukan nama akhirnya, judul karangannya, kota terbitan : nama penerbit, dan tahun terbitan.
c.    Penulisan nama pengarang yang sama untuk urutan kedua dan seterusnya, diganti dengan garis putus-putus sebanyak delapan karakter.
d.    Huruf awal tiap kata dalam daftar rujukan adalah kapital, kecuali kata depan seperti: “yang, di, ke, dari, daripada, pada, untuk, dengan”, dan semacamnya yang berfungsi sebagai kata penghubung.
e.    Unsur-unsur informasi tentang suatu pustaka satu dengan lainnya dipisah dengan koma dan tidak diakhiri dengan titik.
f.    Baris pertama daftar pustaka ditulis mulai dari pias kiri (Tesis berbahasa Arab dari pias kanan), sedangkan baris yang kedua dan seterusnya ditulis pada jarak satu setengah sentimeter dari pias kiri.
g.    Daftar rujukan ditulis dengan spasi tunggal.
h.    Jarak antar rujukan yang satu dengan yang lain adalah satu setengah spasi.
i.     Rujukan yang tidak mencantumkan kota penerbit, keterangan tentang kota penerbit tersebut diganti dengan tulisan t.t.p., singkatan dari: tanpa tempat penerbit.
j.     Rujukan yang tidak mencantumkan penerbit, keterangan tentang penerbit tersebut diganti dengan tulisan t.p., singkatan dari: tanpa penerbit.
k.    Rujukan yang tidak mencantumkan tahun penerbitan, keterangan tentang tahun penerbitan tersebut diganti dengan tulisan t.t., singkatan dari: tanpa tahun.

ITULAH PEDOMAN PENULISAN TESIS 
UNTUK DOWNLOAD FAILNYA SILAHKAN KLIK PEDOMAN_PENULISAN_TESIS 
ATAU DISINI
SEMOGA BERMANFAAT...!!!



[-] Save