BERANDA
- Login Siswa
- Beranda
- Buku
- kalender pendidikan th 2013/2014
- KUMPULAN PERATURAN BKN
- PP 74 TH 2008
- PERPRES
- PP 17 2009
- BUKU PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN NASIONAL
- Pedoman pemnulisan tesis
- DAPODIK
- TV ONLINE
- GURU
- disdikepeg LAMONGAN
- LINK INFO PLPG UNIPA SBY
- komponen RPL PPGJ th 2015
- UNDANG-UNDANG TENTANG PENDIDIKAN
Kamis, 28 November 2013
Selasa, 26 November 2013
Kamis, 21 November 2013
Senin, 18 November 2013
Minggu, 17 November 2013
MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR ANAK
Seringkali orang
tua mengeluh tentang masalah belajar anaknya. Di satu sisi orang tua
mengharapkan anaknya mengalami proses belajar dan sukses dalam akademis, namun
di sisi lain mengalami frustrasi bagaimana memotivasi anak memiliki kegemaran
belajar bukan karena dia diharuskan belajar.
Orang tua sangat
memiliki peran penting dalam membangun semangat belajar anak. Pendampingan diperlukan
selama anak masih bergantung pada peran serta orang tua. Dalam pendampingan,
hubungan yang baik antara orang tua dan anak akan memudahkan komunikasi.
Berikut adalah prinsip-prinsip dalam
menumbuhkan
semangat belajar pada anak. Teladan orang tua dalam memandang perlunya belajar.
Sebelum membicarakan tentang minat anak itu sendiri, perlu menjadi perhatian
orang tua adalah pentingnya memberikan teladan belajar di rumah. Jangan sampai
sebagai orang tua menyuruh bahkan memarahi anak untuk belajar sementara orang
tua malah nonton TV atau melakukan hal-hal lainnya yang membuat anak
berpendapat belajar adalah hal yang sangat membosankan. Orang tua perlu
memberikan contoh ‘belajar’ dalam kehidupan sehari-hari sehingga belajar
bukan menjadi
beban bagi anak-anak tetapi menjadi gaya hidup. Selain itu menjadi orang tua
yang gemar membaca akan membawa teladan bagi anak-anaknya. Jika orang tua suka
membaca dan belajar, maka anak akan lebih mudah untuk menirunya.
Ciptakan suasana
belajar yang nyaman bagi anak. Misalnya, orang tua ikut duduk dan mendampingi
anak belajar di sebelah mejanya, atau sekadar menanyakan bagaimana dia menyelesaikan
tugas sekolah sepanjang hari itu. Buatlah belajar menjadi proses yang menyenangkan.
Tidak perlu banyak marah dan tekanan. Selain itu orang tua perlu memahami karakteristik
belajar anak. Apakah si anak auditor learning,
visual learning atau
kinesthetic learning. Hal ini perlu
dipahami agar tidak salah menciptakan gaya belajar yang efektif untuk anak.
Jangan takut untuk menanyakan kepada anak bagaimana dia memilih cara belajar
yang nyaman. Yang terpenting, sebagian anak-anak sangat suka belajar dari orang
tua dengan proses informal: berdiskusi, suasana humor, saat makan, atau
rekreasi bersama.
Beritahukan kepada anak tujuan mereka belajar. Banyak anak
sebenarnya pandai, namun lingkungan kurang menantang dia untuk berusaha.
Beberapa anak sudah puas dengan nilainya dan enggan berusaha lebih. Karena itu,
orang tua dan guru perlu bekerja sama untuk mendorong anak menemukan tujuan
belajar atau cita-cita hidupnya. Anak perlu mengerti hubungan antara sekolah
dan bekerja. Oleh karena itu, orang tua perlu meluangkan waktu untuk
mendiskusikan cita-cita anak dan bagaimana mereka bisa meraihnya. Tanamkan
dalam pikiran mereka bahwa salah satu cara untuk menjadi orang yang berhasil
mencapai citacita adalah dengan rajin belajar dan sekolah. Ini penting
dilakukan ketika anak menginjak masa remaja awal.Berikan padanya ide yang
menyangkut pendalaman hobi atau pekerjaan yang ingin ditekuninya kelak. Jika memungkinkan,
ajaklah mereka ke kantor atau mengerjakan beberapa pekerjaan ringan di waktu
libur. Secara berkala, evaluasi anak dan jangan segan mengubah atau membuat
target baru. Kalau perlu catat dan
tempelkan di dinding ruang
belajarnya.
Kembangkan kecerdasan anak dengan mempelajari hal-hal lain selain
pelajaran sekolah. Belajar, sebenarnya tidak sekadar mengulang pelajaran di
sekolah, namun belajar adalah hal yang sebaiknya tetap dilakukan. Orang tua
perlu memperhatikan pelajaran apa yang paling disukai dan tidak ia sukai. Jika
anakanak Anda bisa mengikuti pelajaran sekolah dengan baik, ajaklah mereka
untuk mempelajari hal lain selain pelajaran sekolah. Jika Anda sudah mengetahui
bakat anak sejak dini, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengembangkan
kecerdasan majemuknya (multiple intelligences) saat anak masuk sekolah formal. Ketika
memasuki usia remaja, beberapa anak biasanya mengalami kemunduran dalam
semangat belajar. Ini gejala yang normal, karena pikiran mereka sudah mulai
bercabang. Mereka mulai tertarik untuk memikirkan teman sebaya (peer group),
diri sendiri, hobi, keluarga (orang tua dan saudara), pelajaran, dan sebagainya.
Daripada memarahi mereka, lebih baik Anda membangun hubungan yang lebih baik
dan menumbuhkan rasa percaya dalam diri mereka kepada Anda.
PEDOMAN PENULISAN TESIS PROGRAM PASCASARJANA
PEDOMAN PENULISAN
TESIS
PROGRAM PASCASARJANA
A.
KETENTUAN UMUM
Yang dimaksud dengan Tesis
adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa dalam rangka
menyelesaikan jenjang studi program strata dua (S-2).
1.
Penyusunan Tesis dibimbing oleh
sekurang-kurangnya seorang dosen pembimbing yang memenuhi syarat sesuai
peraturan yang berlaku.
2.
Pendapat penulis yang tertuang
dalam Tesis harus didukung oleh data dan fakta yang obyektif, baik berdasarkan
penelitian lapangan maupun kepustakaan.
3.
Naskah Tesis ditulis dengan bahasa
Indonesia, bahasa Arab, atau Inggris.
4.
Tesis ditulis sesuai dengan
bidang keilmuan yang ditekuni atau sesuai dengan Konsentrasi yang ada.
5.
Naskah Tesis minimal 100
halaman bagi yang menggunakan bahasa Indonesia, sedang bagi yang
menggunakan bahasa Arab atau Inggris minimal 80 halaman.
B. PROPOSAL DAN BIMBINGAN TESIS
1. Pemrograman
Penulisan Tesis boleh diprogram oleh mahasiswa yang telah menempuh satuan
kredit semester minimal 12 SKS, telah mengikuti matakuliah alat analisis
(Pendekatan Kajian Islam, Filsafat Ilmu, dan Metode Penelitian).
2.
Pengajuan Proposal
a. Mahasiswa
yang telah memenuhi syarat dapat mengajukan proposal tesis, selanjutnya mengkonsultasikan judul dan permasalahannya kepada
dosen pembimbing.
b. Proposal
tersebut selanjutnya diseminarkan bersama dosen pembimbing dan mahasiswa yang
lain.
c. Jika
dosen pembimbing keberatan terhadap judul dan masalahnya atau
perubahan-perubahan dari hasil seminar, pembimbing diperbolehkan memberi jalan
keluar atas masalah yang dimaksud.
d. Bersama
dosen pembimbing, mahasiswa menyusun jadwal (time schedule) bimbingan
yang konkret, sehingga masa penyelesaian penulisan dapat diprogramkan.
e. Setelah
naskah Tesis siap untuk diujikan, dosen pembimbing menandatangani halaman
persetujuan yang menyatakan bahwa Tesis yang disusun oleh mahasiswa yang
dibimbingnya telah diperiksa dan dinyatakan layak untuk diujikan.
f.
Dengan persetujuan dari dosen
pembimbing, mahasiswa mendaftar ke Program Pascasarjana UNIVERSITAS.............., melalui Bagian
Akademik, untuk mengikuti ujian dengan syarat telah menyelesaikan administrasi
keuangan dan syarat-syarat lain yang telah ditentukan.
3. Isi
Proposal
a. Bagian Awal
1) Halaman
Judul
Halaman
judul memuat: judul, maksud proposal, nama dan nomor induk mahasiswa, instansi
yang dituju, dan waktu pengajuan (lihat Lampiran:1).
a) Judul
penelitian dibuat secara singkat, jelas, dan menunjukkan dengan tepat masalah
yang hendak diteliti, serta tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka
ragam.
b) Maksud
proposal penelitian ialah untuk menyusun Tesis dalam memperoleh gelar
Magister............. , Universitas ...........
c) Nama
mahasiswa ditulis dengan lengkap, digarisbawahi, tidak boleh disingkat, dan
tanpa derajat kesarjanaan. Di bawah nama dicantumkan nomor induk mahaiswa.
d) Instansi
yang dituju ialah Program Pascasarjana Magister ..........Universitas ..................
e) Waktu
pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah
Universitas ..................
2) Halaman
persetujuan
Halaman persetujuan memuat pernyataan dari pembimbing lengkap dengan tanggal
dan tanda tangan, dengan diketahui oleh Direktur bahwa proposal mahasiswa yang
bersangkutan telah siap untuk dioperasionalkan (lihat lampiran 2).
b. Bagian Utama
Bagian
utama proposal penelitian memuat: latar belakang masalah, perumusan
masalah/fokus, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, penegasan istilah,
metode penelitian, out line, dan daftar kepustakaan sementara.
1) Latar
belakang masalah
Latar
belakang masalah mengungkapkan permasalahan yang menarik dan melandasi
munculnya penelitian, sehingga penelitian penting dilakukan. Latar belakang
hendaknya disusun secara singkat dan mencakup seluruh masalah yang akan dibahas
oleh mahasiswa. Masalah-masalah tersebut bersumber dari pengalaman di lingkungan
pekerjaan peneliti, deduksi dari suatu teori, laporan penelitian, kebijakan
pemerintah, lembaga atau organisasi.
2) Rumusan
masalah / fokus penelitian
Rumusan
masalah/fokus penelitian harus disusun secara singkat, jelas, tegas, spesifik
dan operasional yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan.
3) Tujuan
penelitian
Tujuan
penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam penelitian.
Tujuan penelitian harus mengacu pada masalah-masalah yang telah dirumuskan
sebelumnya.
4) Kegunaan
hasil penelitian
Pada
bagian ini peneliti menjelaskan kontribusi apa yang akan diberikan setelah
selesai penelitiannya. Kegunaan dapat berupa kegunaan secara ilmiah (teori) dan
kegunaan praktis seperti kegunaan bagi penulis, instansi dan masyarakat secara
keseluruhan. Kegunaan penelitian ini harus riil, sesuai dengan kenyataan dan
tidak mengada-ada.
5) Penegasan
Istilah
Istilah-istilah
yang perlu ditegaskan dalam bagian ini adalah istilah yang mengandung
interpretasi yang beragam. Istilah harus ditegaskan secara konseptual dan
secara operasional. Istilah yang ditegaskan adalah istilah yang mengarah ke
variabel penelitian, mendukung variabel dan diakhiri dengan istilah secara
keseluruhan pengertian judul yang dimaksudkan oleh peneliti.
6) Metode
Penelitian
Pada
bagian ini peneliti menjelaskan cara yang akan dilakukan dalam penelitian
Tesis, yang meliputi: jenis penelitian, variabel penelitian, populasi bagi
penelitian kuantitatif, sample dan sampling (penelitian lapangan), sumber data,
teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data, dan teknik keabsahan data.
7) Out Line
Pada
bagian ini peneliti mengetengahkan hal-hal pokok yang akan dibahas dalam Tesis,
sehingga pokok-pokok bahasan dapat diketahui dengan jelas sebelum penelitian
dilakukan.
8) Daftar kepustakaan sementara
Daftar
kepustakaan sementara berupa literatur yang akan digunakan sebagai referensi
pokok.
C.
ORGANISASI TESIS
Yang
dimaksud dengan organisasi Tesis adalah cara menempatkan unsur-unsur Tesis dan
urutan-urutannya sehingga merupakan satu kesatuan karya ilmiah yang tersusun
secara sistematis dan logis. Tesis terdiri atas tiga bagian: bagian awal,
bagian utama, dan bagian akhir.
1. Bagian
Awal
Bagian awal mencakup
halaman sampul, halaman judul, persetujuan, pengesahan, pernyataan keaslian,
motto (jika ada), persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (jika
ada), daftar gambar (jika ada), daftar lambang dan singkatan (jika ada), daftar
lampiran, pedoman transliterasi Arab-Latin (jika ada) dan abstrak.
a. Halaman
Sampul
Halaman
sampul memuat: judul Tesis, maksud Tesis, lambang Program Pascasarjana
Universitas ..............., nama dan nomor induk mahasiswa, instansi yang
dituju dan waktu penyelesaian (lihat Lampiran:3).
1) Judul
Tesis dibuat secara singkat, jelas, dan menunjukkan dengan tepat masalah yang
hendak diteliti, dan tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam.
2) Maksud
Tesis ialah untuk menyusun Tesis dalam rangka memenuhi salah satu
persyaratan menempuh Sarjana Strata dua (S-2) Magister .................. Universitas ...............
3) Lambang
Pascasarjana Universitas ................................ berbentuk segi 5 dengan diameter
sekitar 5,5 cm .
4) Nama
mahasiswa ditulis dengan lengkap, digarisbawahi, tidak boleh disingkat dan
tanpa derajat kesarjanaan. Di bawah nama dicantumkan nomor induk mahaiswa.
5) Instansi
yang dituju ialah Program Pacasarjana-Magister .................. Universitas ...............
6) Waktu
penyelesaian Tesis ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah
Program Pascasarjana Universitas ...............
b. Halaman
Judul
Halaman
judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul, tetapi diketik di atas
kertas HVS putih.
c. Persetujuan
Halaman
persetujuan pembimbing memuat pernyataan pembimbing Tesis lengkap dengan tanggal
dan tanda tangan, bahwa naskah Tesis mahasiswa yang bersangkutan telah
diperiksa dan disetujui untuk diujikan (lihat lampiran 4).
d. Pengesahan
Halaman
pengesahan memuat pernyataan dari Dewan Penguji Tesis lengkap dengan tanggal
dan tanda tangan dengan diketahui oleh Direktur, bahwa Tesis mahasiswa yang
bersangkutan telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Tesis (lihat lampiran
5).
e. Pernyataan
Keaslian
Pernyataan
keaslian adalah pernyataan penulis Tesis bahwa benar-benar Tesis tersebut bukan
merupakan duplikasi sebagian atau seluruhnya dari tulisan lain (lihat lampiran
7).
f. Motto
Motto
adalah kalimat singkat yang memuat
nilai-nilai filosofis yang diyakini oleh penulis, yang mencerminkan judul
dan isi Tesis.
g. Persembahan
Persembahan
ditujukan kepada personil atau lembaga yang dianggap oleh penulis memberikan
kontribusi dalam kehidupan sehingga berhasil dalam studinya.
h. Kata
pengantar
Kata
pengantar berisi rasa syukur dan terima kasih kepada orang-orang, lembaga,
organisasi dan/atau pihak-pihak lain atas selesainya penyusunan Tesis, ucapan
terima kasih ditulis sesudah rasa syukur kepada Allah swt. Kata pengantar
ditulis tanpa menggunakan kata salam dan ditandatangani oleh penulis.
i. Daftar
isi
Daftar
isi memuat judul bab, judul sub-sub bab dan judul anak sub-bab yang disertai
nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks.
j. Daftar
tabel
Jika
dalam Tesis terdapat lebih dari 5 tabel, maka perlu dibuat daftar tabel. Daftar
tabel memuat nomor tabel, judul tabel serta nomor halaman untuk setiap tabel.
k. Daftar
gambar
Pada
daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar dan nomor halaman tempat
pemuatannya dalam teks.
l. Daftar
lambang dan singkatan
Jika
dalam Tesis banyak digunakan tanda-tanda yang mempunyai makna essensial,
seperti singkatan atau lambang-lambang dalam matematika, ilmu eksakta dan
teknik, maka perlu ada daftar mengenai lambang-lambang dan singkatan-singkatan
tersebut.
m. Daftar
lampiran
Pada
daftar lampiran dicantumkan nomor lampiran, judul lampiran dan nomor halaman
tempat pemuatannya dalam teks.
n. Daftar Transliterasi
Dafar
Translitasi memuat transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam penyusunan
Tesis.
o. Abstrak
Abstrak
memuat uraian singkat yang dibahas dalam Tesis, meliputi latar belakang,
perumusan masalah/fokus, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode yang digunakan,
dan hasil yang diperoleh. Isi abstrak tidak boleh lebih dari dua halaman.
Abstrak dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing (Arab/Inggris) serta
diketik satu spasi.
2. Bagian
Utama
Bagian
utama Tesis memuat: pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, laporan
hasil penelitian dan penutup.
a. Pendahuluan Tesis memuat: latar belakang
masalah, perumusan masalah/fokus masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil
penelitian, penegasan istilah, dan sistematika pembahasan.
1) Latar
belakang masalah
Latar
belakang masalah mengungkapkan permasalahan yang menarik dan melandasi
munculnya penelitian, sehingga penelitian penting dilakukan. Latar belakang
hendaknya disusun secara singkat dan mencakup seluruh masalah yang akan dibahas
oleh mahasiswa. Masalah-masalah tersebut bersumber dari bahan bacaan, seperti
buku, koran, majalah, jurnal atau bisa juga berupa pengamatan dan pengalaman
peneliti tentang suatu peristiwa.
2) Rumusan
masalah
Rumusan
masalah harus disusun secara singkat, jelas, tegas, spesifik, operasional yang
dituangkan dalam bentuk kalimat tanya.
3) Tujuan
penelitian
Tujuan
penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam penelitian.
Tujuan penelitian harus mengacu pada masalah-masalah yang telah dirumuskan
sebelumnya.
4) Kegunaan
hasil penelitian
Pada
bagian ini peneliti menjelaskan kontribusi apa yang akan diberikan setelah penelitian
selesai. Kegunaan dapat berupa kegunaan secara ilmiah (teori) dan kegunaan
praktis seperti kegunaan bagi penulis, instansi dan masyarakat secara
keseluruhan. Kegunaan penelitian harus realistis.
5) Penegasan
istilah
Istilah-istilah
yang perlu ditegaskan adalah istilah yang mengandung interpretasi yang beragam.
Istilah harus ditegaskan secara konseptual dan secara operasional. Istilah yang
ditegaskan adalah istilah yang mendukung variabel penelitian dan diakhiri
dengan istilah secara keseluruhan pengertian judul yang dimaksudkan oleh
peneliti, tidak boleh mengada-ada atau di luar kemungkinan.
6)
Sistematika Pembahasan
Bagian
ini peneliti menjelaskan urutan-urutan yang akan dibahas dalam Tesis.
Sistematika diungkapkan dalam bentuk diskripsi singkat masing-masing bab.
b. Landasan Teori
1) Landasan
teori (untuk studi empiris yang bersifat eksplanatori) atau kerangka
konsepsional (untuk studi empiris yang bersifat diskriptif dan studi teoritis
atau normatif) memuat diskripsi tentang masalah yang diteliti berdasarkan
tinjauan pustaka yang dilakukan secara cermat dan mendalam. Studi tentang tokoh
yang tidak dikaitkan dengan variabel lain tidak perlu landasan teori atau
kerangka konsepsional.
2) Teori
yang diambil dari sumber-sumber primer adalah lebih diutamakan. Sedangkan teori
yang diambil dari sumber-sumber sekunder hanya digunakan manakala tidak dapat
diperoleh teori dari sumber-sumber primer dan atau sebagai penguat terhadap
teori dari sumber primer.
c. Metode Penelitian.
Metode penelitian dimasukkan dalam bab
tersendiri apabila penelitian lapangan (field research), apabila
penelitian kepustakaan (library research), maka metode penelitian diletakkan
pada bab I sebelum sistematika pembahasan. Metode penelitian memuat: jenis
penelitian, variabel penelitian, populasi (bagi penelitian kuantitatif), sampel
dan sampling, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
d. Laporan Hasil Penelitian. Dalam bab ini
peneliti melaporkan hal-hal sebagai berikut: gambaran obyek penelitian,
pemaparan data, analisis data, pengujian hipotesis dan interpretasi bagi
jenis penelitian eksplanasi.
e. Penutup
1) Dalam
bab ini berisi dua sub bab, yaitu kesimpulan dan saran. Jika isinya hanya
kesimpulan, tanpa saran maka kesimpulan dijadikan judul bab. Dalam hal ini peneliti
menyimpulkan hasil penelitian.
2) Rumusan
kesimpulan harus ringkas, jelas, tidak memuat hal-hal baru di luar masalah yang
dibahas dan menampakkan konsistensi kaitan antara rumusan masalah, tujuan
penelitian, penyajian data dan analisis data.
3) Isi
saran harus sesuai dengan pokok masalah yang dibahas dan harus jelas ditujukan
kepada siapa yang pekerjaan atau tangung jawabnya terkait dengan permasalahan
yang diteliti. Saran didasarkan pada kesimpulan. Saran dapat ditujukan kepada
peneliti lain, jika peneliti menemukan masalah baru yang perlu diteliti lebih
lanjut, yang disebut rekomendasi.
3. Bagian
Akhir
Bagian
akhir Tesis memuat: daftar rujukan, lampiran-lampiran dan biodata.
a.
Daftar rujukan adalah daftar
buku yang dikutip dalam badan tulisan yang memuat informasi tentang nama
pengarang, judul karangan, tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun
penerbitan.
b.
Jumlah literatur yang digunakan
dalam penelitian literer minimal 40 buku, sedangkan penelitian lapangan minimal
25 buku.
c.
Lampiran memuat dokumen-dokumen
yang isinya tidak dapat dilepaskan dari bahasan Tesis tetapi tidak mungkin
dicantumkan di dalam tubuh karangan.
d.
Biodata penulis memuat data
penting tentang diri penulis yang meliputi nama, NIM, jenis kelamin, tempat dan
tanggal lahir, alamat, pekerjaan, program studi, konsentrasi, dan riwayat
pendidikan secara lengkap.
D.
TEKNIK PENULISAN
1. Ukuran Kertas
a.
Jenis kertas yang digunakan untuk
menulis naskah Tesis adalah HVS 70
gram , warna putih, ukuran A4. Lampiran atau lainnya yang
berukuran lebih besar harus dilipat sesuai dengan ukuran A4.
b.
Naskah Tesis hanya ditulis pada
satu sisi halaman kertas (tidak bolak-balik).
c.
Naskah Tesis diketik dengan
komputer. Tulisan Latin menggunakan huruf (font) Times New Roman ukuran
14 untuk judul halaman sampul dan judul bab, ukuran 12 untuk sub bab, anak sub
bab dan naskah karangan, ukuran 11 untuk teks dalam tabel, dan ukuran 10 untuk
catatan kaki (foot note). Sedangkan tulisan Arab menggunakan huruf Tradisional
Arabic ukuran 18 atau 20.
d.
Margin kiri dan atas area
penulisan naskah berjarak 4 cm
atau (untuk Tesis bahasa Arab, kanan dan atas) dari pinggir kertas, sedangkan
margin kanan dan bawah berjarak 3 cm.
e.
Nomor halaman untuk bagian awal
Tesis menggunakan angka Romawi kecil (i,ii,iii dst., untuk Tesis berbahasa arab
menggunakan alif, ba’, jiem dst.) diletakkan di bagian tengah bawah halaman
pada jarak 2 cm dari margin bawah.
f.
Nomor halaman untuk bagian isi
dan bagian akhir Tesis menggunakan angka Arab (1,2,3 dst.) diletakkan di bagian
kanan atas (untuk Tesis berbahasa Arab di bagian kiri atas) pada jarak 2 cm dari
margin atas, kecuali halaman yang memuat judul bab, nomor halamannya di bagian
tengah bawah pada jarak 2 cm dari margin bawah.
2. Ukuran Penulisan
a.
Tulisan dan logo pada sampul
luar Tesis ditulis dengan huruf kapital, tata letaknya simetris ukuran hurufnya
serasi. Tulisan pada sampul Tesis yang ditulis dengan huruf kapital adalah
kalimat judul, kata “Tesis” dan nama tempat. Sedangkan lainnya, hanya huruf
awal tiap katanya saja yang ditulis huruf kapital. Semua itu ditulis dengan
tata letak secara simetris, ukuran huruf yang serasi dan dengan menggunakan
tinta hitam.
b.
Judul dari semua unsur dari bagian
awal Tesis, yakni persetujuan pembimbing, pengesahan, pernyataan keaslian,
motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
daftar lambang dan singkatan, daftar lampiran, daftar transliterasi, dan
abstrak diketik pada bagian tengah atas halaman dengan menggunakan huruf
kapital.
c.
Isi abstrak ditulis dengan pola
paragraf biasa dan dengan spasi tunggal.
d.
Isi kata pengantar ditulis
dengan pola paragraf biasa dan dengan spasi ganda.
e.
Semua unsur dalam daftar isi
ditulis dengan spasi ganda, dengan jarak (antar unsur-unsur itu) dua spasi,
kecuali sub bab dan anak sub bab, hanya awal tiap kata yang menggunakan huruf
kapital.
f.
Judul-judul tabel pada daftar
tabel dan judul-judul gambar pada daftar gambar diberi nomor urut dan ditulis
dengan spasi tunggal. Jarak antar judul adalah satu setengah spasi.
3. Lambang Penulisan
a.
Kategorisasi bagian isi Tesis menggunakan lambang-lambang sebagai berikut:
1)
Lambang kategorisasi bab
menggunakan angka Romawi besar tanpa diakhiri dengan titik.
2)
Lambang kategorisasi sub bab
menggunakan huruf alfabet kapital yang diberi titik. Awal kata sub bab
menggunakan huruf kapital tanpa titik.
3)
Lambang kategorisasi anak sub
bab menggunakan angka Arab yang diakhiri dengan titik.
4)
Kategorisasi untuk
pecahan-pecahan berikutnya secara urut menggunakan lambang-lambang: huruf
alfabet kecil yang diberi titik, angka Arab yang diakhiri kurung tutup, huruf
alfabet kecil yang diakhiri kurung tutup, angka Arab yang diberi dua tanda
kurung, dan huruf alfabet kecil yang diberi
dua tanda kurung.
b.
Kata “BAB” ditulis dengan huruf
kapital pada bagian tengah atas halaman dengan tata letak yang simetris, tanpa
garis bawah, dan tanpa diakhiri dengan titik. Lambang kategori bab ditulis
sesudah kata bab dengan jarak satu ketukan.
c.
Huruf awal setiap kata dari
judul sub bab ditulis dengan huruf kapital, setiap kata diberi garis bawah atau
dicetak tebal dan tanpa diakhiri dengan titik.
d.
Penulisan judul anak sub bab
sama dengan penulisan judul sub bab. Lambang kategori sub bab diletakkan pada
posisi lurus dengan huruf awal judul sub bab.
e.
Jarak antara kata “BAB” dengan
judul bab dua spasi dan antara judul bab dengan judul sub bab adalah 4 spasi.
Sedangkan jarak antara akhir teks karangan dengan anak sub bab dan seterusnya
adalah tiga spasi.
f.
Teks isi karangan ditulis dengan
spasi ganda dan dengan pola rata kiri-kanan (justified).
g.
Baris pertama paragraf ditulis
masuk satu sentimeter dari pias kiri karangan.
h.
“Kutipan langsung” yang
panjangnya tidak lebih dari tiga baris dimasukkan kedalam paragraf yang ada dan
diapit dengan dua tanda petik untuk membedakannya dari yang bukan kutipan.
i.
“Kutipan langsung” yang
panjangnya lebih dari tiga baris dijadikan paragraf tersendiri, ditulis dengan
spasi tunggal dan tanpa diapit dengan dua tanda petik.
j.
Teks Arab yang dijadikan
paragraf tersendiri ditulis dengan jarak dua spasi dari teks sebelumnya dan
dari teks sesudahnya.
k.
Teks dalam tabel ditulis dengan
spasi tunggal.
4. Warna Sampul
Sampul Tesis untuk program Magister Ilmu Agama Islam berwarna hitam.
5.
Penulisan Kutipan
a.
Penulisan kutipan mengacu pada
model catatan kaki.
b.
Nomor urut kutipan dan catatan
kaki ditulis dengan efek superscript atau lebih tinggi setengah spasi
dari baris biasa.
c.
Badan karangan dan catatan kaki
dipisah dengan garis pembatas sepanjang 14 karakter dari pias kiri pada jarak
1.5 spasi dari badan karangan.
d.
Jarak antara catatan kaki dengan
garis pembatas dan jarak antar catatan-catatan kaki adalah 1,5 spasi.
e.
Catatan kaki ditulis dengan
spasi tunggal dan baris pertamanya masuk 1 cm dari pias kiri.
f.
Catatan kaki memuat: nama
pengarang, judul buku, (kota
terbitan: nama penerbit, tahun terbit), dan halaman.
g.
Nama pengarang ditulis tanpa
mencantumkan gelar apapun.
h.
Nama pengarang ditulis lengkap.
Nama yang lebih dari tiga kata cukup ditulis dengan kata terakhir nama
tersebut.
i.
Jika pengarang terdiri dari dua
orang, maka nama keduanya dicantumkan semua. Jika lebih dari dua orang, maka
nama yang disebut nama pertama kali saja, atau nama ketuanya saja jika berupa
tim, yang dicantumkan dengan diimbuhi kata et al.
j.
Judul karangan ditulis lengkap,
termasuk anak judulnya (kalau ada) dengan cetak miring (italic) dengan
diberi tanda titik dua.
k.
Karangan yang berupa terjemahan,
tesis, atau disertasi, keterangan tentang itu dicantumkan setelah judul
karangan. Khusus karangan terjemahan dicantumkan juga nama penerjemahnya.
l.
Karangan yang tidak diterbitkan
untuk umum, seperti diktat atau makalah, ditambahkan kata tidak diterbitkan.
m.
Karangan yang dimuat dalam buku
kumpulan karangan, majalah atau koran, sesudah judul karangan dicantumkan juga
judul kumpulan karangan, nama majalah, atau koran yang memuatnya.
n.
Apabila buku kumpulan karangan
tersebut menggunakan editor, maka nama editor itu dicantumkan dengan diimbuhi
singkatan ed. di dalam kurung. Apabila editornya lebih dari satu orang, maka
yang dicantumkan hanya nama editor yang pertama dengan diimbuhi singkatan eds.
di dalam kurung.
o.
Pustaka yang tidak menyebutkan
nama pengarang, tetapi menyebutkan lembaga yang menerbitkan, seperti peraturan,
perundangan atau lainnya, maka nama lembaga yang menerbitkan dianggap sebagai
nama pengarang.
p.
Huruf awal tiap kata dalam
catatan kaki ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata depan seperti: “yang,
di, ke, dari, daripada, pada, untuk, dengan”, dan semacamnya yang berfungsi
sebagai penghubung dan kata ibid.
q.
Unsur-unsur informasi tentang
suatu sumber dalam catatan kaki dipisah dengan koma dan tidak ditutup dengan
titik.
r.
Apabila terjadi pengulangan
pengutipan dari satu sumber secara berturut-turut, maka keterangan untuk sumber
yang kedua dan seterusnya dinyatakan dengan kata ibid yang diberi titik,
ditambah dengan keterangan nomor halaman jika tempat kutipan tersebut berbeda
halaman dengan yang sebelumnya.
s.
Apabila pengulangan pengutipan
dari satu sumber terjadi secara tidak berturut-turut (sudah diselingi kutipan
dari sumber lain), maka keterangan untuk sumber yang kedua dan seterusnya cukup
dinyatakan dengan nama akhir penulis (last name), dua kata dari judul karangan,
dan nomor halaman, op. cit., loc., cit. tidak dipergunakan.
6.
Daftar Rujukan
a.
Daftar rujukan disusun tanpa
nomor urut, serta berdasarkan urutan alfabetik dengan memakai entri nama
pengarang.
b.
Cara penulisan; nama pengarang
dengan mendahulukan nama akhirnya, judul karangannya, kota terbitan : nama penerbit, dan tahun
terbitan.
c.
Penulisan nama pengarang yang
sama untuk urutan kedua dan seterusnya, diganti dengan garis putus-putus
sebanyak delapan karakter.
d.
Huruf awal tiap kata dalam
daftar rujukan adalah kapital, kecuali kata depan seperti: “yang, di, ke, dari,
daripada, pada, untuk, dengan”, dan semacamnya yang berfungsi sebagai kata
penghubung.
e.
Unsur-unsur informasi tentang
suatu pustaka satu dengan lainnya dipisah dengan koma dan tidak diakhiri dengan
titik.
f.
Baris pertama daftar pustaka
ditulis mulai dari pias kiri (Tesis berbahasa Arab dari pias kanan), sedangkan
baris yang kedua dan seterusnya ditulis pada jarak satu setengah sentimeter
dari pias kiri.
g.
Daftar rujukan ditulis dengan
spasi tunggal.
h.
Jarak antar rujukan yang satu
dengan yang lain adalah satu setengah spasi.
i.
Rujukan yang tidak mencantumkan kota penerbit, keterangan tentang kota penerbit tersebut diganti dengan tulisan
t.t.p., singkatan dari: tanpa tempat penerbit.
j.
Rujukan yang tidak mencantumkan
penerbit, keterangan tentang penerbit tersebut diganti dengan tulisan t.p.,
singkatan dari: tanpa penerbit.
k.
Rujukan yang tidak mencantumkan
tahun penerbitan, keterangan tentang tahun penerbitan tersebut diganti dengan
tulisan t.t., singkatan dari: tanpa tahun.
ITULAH PEDOMAN PENULISAN TESIS
UNTUK DOWNLOAD FAILNYA SILAHKAN KLIK PEDOMAN_PENULISAN_TESIS
ATAU DISINI
SEMOGA BERMANFAAT...!!!
Langganan:
Postingan (Atom)
[-] Save